5. Panas berlebihan pada roda
Gesekan antara kmpas rem dan piringan rem akan menimbulkan panas berlebih pada roda. Ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem pengereman yang dapat membengkokkan piringan rem.
Kerusakan itu terjadi akibat adanya tekanan dari master rem, meski pedal rem tidak diinjak. Sehingga pemilik mobil harus memeriksakan pengereman secara menyeluruh untuk memastikan rem bekerja maksimal.
6. Dinding rem berkarat
Dinding bagian dalam master rem mobil berfungsi untuk menjaga sistem pengereman bekerja dengan maksimal. Tetapi, jika bodi master rem berkarat, maka akan menimbulkan rongga yang memicu kotoran masuk.
Debu yang masuk dapat menyebabkan gumpalan dan menjadi lumpur akibat rembesan minyak rem. Ini akan memperlambat sistem pengereman yang dapat membuat kinerjanya menjadi tak maksimal.
Gejalanya akan membuat rem kurang pakem, munculnya bunyi decitan, atau tetesan minyak rem sepanjang jalan yang dilalui.
7. Asap knalpot berwarna putih
Asap knalpot berwarna putih bukan hanya terjadi karena oli mesin yang merembes ke ruang pembakaran, tapi juga dapat disebabkan master rem yang bocor.
Minyak rem yang keluar dari master rem dapat masuk ke dalam booster, berlanjut ke intake manifold, dan ikut terbakar dalam mesin.
Ini dapat menyebabkan kerusakan pada ruang mesin karena sifat minyak rem yang korosi.
Penjelasan tersebut mengingatkan kepada pemilik mobil untuk tak mengabaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem pengereman.
Pemeriksaan secara berkala perlu dilakukan, terutama untuk kendaraan yang digunakan setiap hari untuk memastikan pengereman bekerja dengan maksimal.
Editor : Mahesa Apriandi