get app
inews
Aa Text
Read Next : Korupsi Dana Desa, Kades Kopo Kabupaten Serang di Vonis 1,6 Tahun Penjara

Didemo Warga, Kades Cilongok Diminta Mundur Atas Dugaan Selingkuh Dengan Janda

Rabu, 14 September 2022 | 17:56 WIB
header img
Ilustrasi Warga Tetap Minta Kades Cilongok Mundur Atas Dugaan Selingkuh dengan Janda hingga Main Judi.

BANYUMAS, iNewsBanten - Puluhan  warga  Desa  Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas melakukan aksi menuntut Waluyo, Kepala Desa setempat untuk mundur dari jabatannya atas dugaan kasus perselingkuhan dan bermain judi. Kasus dugaan perselingkuhan dengan seorang wanita berstatus janda di Kecamatan Kedungbanteng tersebut pun belum dapat dibuktikan.

Menurut Purwoko, salah satu koordinasi aksi tersebut mengatakan jika kejadian tersebut merupakan puncak kekesalan warga atas sikap Kepala Desa Cilongok atas beberapa dugaan yang dilakukan, diantaranya dugaan kasus selingkuh. Kejadian itu sendiri terjadi di Desa Kebocoran, di mana sang Kades digerebek warga di rumah wanita tersebut.


Puluhan warga Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas melakukan aksi menuntut Kepala Desa setempat untuk mundur dari jabatannya. Foto: Arbi Anugrah/ iNewsPurwokerto.id

 

"Kejadian di Kebocoran itu ceritanya Waluyo datang ke rumah seorang janda, tapi mustahil datang cuma satu kali terus digerebek warga sana, itu suatu hal yang tidak mungkin. Berarti dia sudah berkali kali melakukan itu, dan tidak mungkin orang bertamu jam 7 sore kok di gerebek," kata Purwoko kepada wartawan usai mediasi di Balai Desa Cilongok, Rabu (14/9/2022).

Dia menjelaskan jika, terdapat surat penyataan dari warga Desa Kebocoran usai menggerebek sang Kades yang menyatakan jika Kades Cilongok siap menikahi wanita tersebut setelah mendapatkan izin dari istri pertama. Surat pernyataan itu kemudian dibantah dengan munculnya surat pernyataan kedua yang berisi kesalahpahaman.

"Bukti surat pernyataan ada dari sana (Desa Kebocoran) yang menyatakan pak Waluyo siap menikahi setelah mendapatkan tanda tangan dari istri tua dan itu masih dibantah. Ada surat pernyataan satu lagi yang menyatakan bahwa surat pernyataan sebelumnya adalah sebuah kesalahpahaman," ujarnya.

Meski demikian, dari hasil mediasi yang dilakukan antara pihak Kabupaten Banyumas, Kecamatan, hingga Kepolisian tuntutan warga hanya satu, Sang Kades harus tetap mundur jika surat pernyataan pertama dan bukti-bukti yang dituduhkan terbukti. Jika tidak mundur, maka warga mengancam akan menyegel balai desa Cilongok.

"Tuntutan kami hanya satu, Waluyo harus mundur dari kepala desa Cilongok," tegasnya.

Sementara menurut Kepala Desa Cilongok, Waluyo mengatakan jika dirinya sama sekali tidak melakukan perselingkuhan seperti yang dituduhkan. Meski demikian, pada saat mediasi, dirinya mengakui jika sempat bermain judi.

Saya tidak berselingkuh karena itu tidak terbukti. Semuanya dibantah karena sudah tidak saya lakukan dan saya ingin memperbaiki prestasi saya di masyarakat agar pembangunan Cilongok lebih maju," jelasnya.

Terkait kejadian saat pengerebekan oleh warga Desa Kebocoran, dirinya mengaku tengah menyicil hutang bank di rumah wanita yang diakuinya merupakan saudara dekatnya.

"Jelas keliru (tidak selingkuh), karena saya pada pukul 7 sore itu sedang nyicil bank. Karena saya pinjam sama dia (wanita tersebut), istilahnya dompleng, jadi setiap bulannya saya datang ke sana untuk nyicil . Dan kebetulan orang daerah situ banyak yang baru, dikirain saya itu siapa, padahal saya itu sodara dekatnya dia dan saya disitu sampai 20 tahun dan bekerja sebagai toko bangunan," ujarnya.

Pada saat itu, ada surat pernyataan yang dibuat warga jika dirinya harus menikahi wanita tersebut. "Isinya saya suruh menikahi dengan syarat harus izin istri pertama, makanya saya berani tanda tangan karena tidak mungkin istri saya mau di poligami," ucapnya.

Sadar isi surat tersebut mengakibatkan permasalahan yang panjang, akhirnya muncul surat peryataan kedua yang berisi tentang adanya kesalahpahaman.

"Isinya dia (wanita tersebut) tidak menuntut apapun dan dia masih saudara dan dia tidak mau mencoreng nama baik saya, karena dia merasa salah, karena pak Waluyo tidak selingkuh atupun yang dituduhkan karena saya hanya ngendong (mampir) ngasih uang untuk nyicil bank, intinya begitu," jelasnya.

"Yang buat surat kedua perempuan itu dan ditulis tanpa tekanan dari saya dan atas kesadaran dari dia karena merasa kasihan. Sana tahu saya tidak berbuat yang senonoh seperti yang dituduhkan oleh warga," pungkasnya.

 

 

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut