SERANG, iNewsBanten - Temuan terbaru mengungkap bahwa minum sebanyak delapan gelas atau 2 liter air sehari seperti yang direkomendasikan selama ini merupakan sebuah kekeliruan. Para ilmuwan menyebut takaran itu sebenarnya terlalu banyak.
Seperti dihimpun dari Metro pada Sabtu (26/11/2022), penelitian dari University of Aberdeen yang diterbitkan dalam Science minggu ini menunjukkan asupan yang direkomendasikan selama ini kurang tepat.
Mengingat sekitar setengah dari asupan air harian manusia berasal dari makanan, para ilmuwan memperkirakan manusia hanya membutuhkan sekitar 1,5 hingga 1,8 liter per hari, bukan yang telah dikampanyekan selama ini.
Penelitian sebelumnya di bidang ini bergantung pada survei yang diterapkan pada sampel kecil orang, tetapi para ilmuwan kini telah berkolaborasi di seluruh dunia untuk mengukur pergantian air menggunakan teknik isotop stabil.
Mereka mensurvei 5.604 orang berusia antara delapan hari dan 96 tahun, dari 23 negara berbeda.
Penelitian melibatkan orang-orang yang meminum segelas air di mana beberapa molekul hidrogen digantikan oleh isotop stabil dari unsur yang disebut deuterium, yang ditemukan secara alami dalam tubuh manusia dan sama sekali tidak berbahaya.
Editor : Mahesa Apriandi