Begini Amalan Setelah Sholat Subuh yang Dahsyat untuk Membuka Pintu Rezeki, Nomor 5 Diamini Malaikat

Baca Juga

Doa sebelum Tidur dan Amalan Sunnahnya

Amalan Setelah Sholat Subuh

1. Membaca Dzikir

Amalan setelah sholat subuh pertama yakni banyak membaca dzikir pagi hari.

Baca Juga

Bacaan Niat serta Doa Buka Puasa Nisfu Syaban, Lengkap dengan Artinya

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan dzikir di pagi dan petang hari sebanyak tiga kali. Dzikir tersebut diamini 70.000 malaikat yang memohonkan ampun kepada Allah SWT.

Berikut dzikir petang dan pagi hari yang diajarkan Rasulullah SAW:

 أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Baca Juga

Amalan Rasulullah di Bulan Syaban, Ibadah Menyambut Bulan Suci Ramadhan

'Auzdubillahis samii'il 'aliimi minasy syaithoonir rojiimi

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk". Dzikir dan doa tersebut dibaca tiga kali.

2. Membaca 3 Ayat Terakhir Surat Al Hasyr

Baca Juga

Contoh Amalan Jariyah Yang Pahalanya Akan Terus Mengalir

Amalan setelah sholat subuh berikutnya yakni membaca 3 ayat terakhir Surat Al Hasyr.

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Turmuzi disebutkan bahwa membaca tiga ayat dari akhir surat Al-Hasyr, maka Allah memerintahkan kepada tujuh puluh ribu malaikat untuk memohonkan ampunan baginya hingga petang hari. Dan jika ia mati di hari itu, maka ia mati sebagai syahid. Dan barang siapa yang mengucapkannya di kala petang hari, maka ia beroleh kedudukan yang seperti itu.

3. Surat Al Waqiah

Amalan setelah sholat subuh selanjutnya yakni membaca Surat Al Waqiah. Dalam hadits disebutkan waktu yang tepat membaca Surat Al Waqiah adalah pada malam hari dan saat sholat subuh.

Manfaat orang yang rutin membaca Surat Al Waqiah kelak akan mendapat syafaat di hari kiamat.

Para ulama menyatakan manfaat membaca surat Al Waqiah padam tiap malam dan setelah sholat subuh akan dimudahkan dan dicukupkan rezekinya oleh Allah SWT, serta dijauhkan dari kefakiran.

Editor : Mahesa Apriandi