Selanjutnya tim juga menyerahkan Buku The Golok karya Kapolda Banten kepada Dubes. “Histori lengkap tentang Golok Banten telah dirangkum dengan cermat oleh Kapolda Banten bersama tim di dalam buku ini, bisa jadi referensi untuk bahan sosialisasi kepada masyarakat di Belanda,” kata Agus.
Pada kesempatan akhir, Dubes menyampaikan ide untuk Kapolda Banten juga Polri. “Perlu diinisasi diskusi virtual dengan perwakilan Dubes di berbagai negara, narasumber dari Polda Banten untuk sharing informasi penting tentang Golok Banten, sehingga lebih banyak yang paham dan dampaknya sosialisasi akan semakin meluas,” tutup Mayerfas.
Ide ini tentu saja akan ditindaklanjuti dengan membangun komunikasi ke Mabes Polri dan Kemenlu melalui Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter). “Kami akan tindaklanjuti saran dari Yang Mulia dan terimakasih atas support Kedutaan Besar dalam sosialisasi values Golok Banten di Belanda,” kata Shinto.
Hari ini adalah hari terakhir tim berada di Belanda, selain untuk menghadiri seminar juga untuk mengidentifikasi values Golok Banten yang ada di masyarakat Belanda juga mendalami upaya pelestariannya. Untuk misi tersebut, tim telah berkunjung ke beberapa museum, perguruan pencak silat dan ke kediaman tokoh pelestari pencak silat yang ada di Belanda. “Rangkuman kegiatan yang menjadi misi tim akan dibuat secara komprehensif sebagai support total niat Kapolda Banten Irjen Pol. Prof. Dr. Rudy Heriyanto mendaftarkan Golok Banten sebagai warisan budaya dunia di Unesco,” tutup Shinto.
Editor : Mahesa Apriandi