SERANG, iNewsBanten - Kasus gagal ginjal akut (GGA) di Indonesia dikatakan sudah tidak ada lagi penambahan kasus baru. Meski kementerian kesehatan (kemenkes) menyebutkan bahwa penyebab peningkatan kasus gagal ginjal akut itu adalah karena obat sirup yang tercemar, namun faktanya sampai saat ini, masih belum dipastikan, apakah penyebab utamanya adalah benar karena obat sirup itu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya masih terus mendalami kasus, dan melacak kondisi anak-anak yang pernah terkena GGA, yang mayoritas korbannya ialah usia anak-anak.
"Kita sekarang sedang melacak kembali kondisi anak yang kena gga. Sekarang memang secara klinis mereka sudah sembuh ginjalnya. Sekarang kita juga mendengar, ada yang berpengaruh ke organ lainnya, kita akan dialami dan cek apakah memang karena gga atau karena ada penyakit lainnya," kata Menkes Budi kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, setelah penarikan peredaran obat sirup berbahaya, memang cukup signifikan mengurangi kasus gagal ginjal akut pada anak. Saat ini obat sirup yang aman dikonsumsi sudah dizinkan untuk diedarkan.
Namun, secara umum masyarakat, terutama para orang tua masih merasa bingung bagaimana cara mengetahui obat sirup yang aman dikonsumsi untuk anak saat ini. Sebab diakhir tahun 2022, sempat heboh soal dugaan obat sirup anak tercemar zat beracun (toksik) EG dan DEG, hingga sebabkan gagal ginjal akut pada anak-anak.
Editor : Mahesa Apriandi