Kecuali sudah parah, kebanyakan orang dengan dislipidemia tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya. Seorang dokter biasanya akan mendiagnosis dislipidemia selama tes darah rutin atau tes untuk kondisi lain.
Dislipidemia terjadi karena gangguan metabolisme. Namun yang kerap terjadi umumnya disebabkan karena konsumsi makanan tinggi lemak yang berlebih sehingga menimbulkan obesitas yang disertai dengan kurangnya aktivitas fisik.
Dikutip dari berbagai sumber, mengacuhkan gejala dislipidemia akan berdampak jangka panjang, yaitu penyumbatan pembuluh darah. Contoh bila kadar kolesterol tetap tinggi maka plak akan semakin bertambah sehingga pembuluh darah semakin sempit dan mudah tersumbat. Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah koroner maka akan menyebabkan serangan jantung dan bila terjadi di pembuluh darah otak maka akan menyebabkan stroke.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit dislipidemia. Antara lain sebagai berikut.
1. Hindari produk hewani terutama jeroan, otak, kuning telur, daging merah yang berlemak
2. Rajin konsumsi ikan segar sebagai antioksidan 2-3 kali perminggu
3. Kurangi karbohidrat murni seperti gula dan madu serta makan makanan manis (kecap, dendeng, abon, coklat). 4. Tingkatkan konsumsi serat khususnya sayuran dan buah seperti labu, terong, oyong, melon, semangka, belimbing. 5. Atur menu makanan dengan sedikit minyak dan sedikit santan
6. Sebaiknya sukai cara memasak dengan metode merebus, menumis, menanak ataupun mengkukus.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://lifestyle.okezone.com/read/2023/01/18/487/2748794/mengenal-dislipidemia-kondisi-akibat-sering-konsumsi-makanan-berminyak
Editor : Mahesa Apriandi