Sementara itu, Deden Haditia ikut menyoroti proyek DKP Provinsi Banten di Binuangeun.
" Kalau kami lebih menyoroti terkait sisi perencanaan, terutama proyek pabrik es. Itu kan sebelumnya sudah ada, namun sekarang membangun pabrik es baru lagi. Kalau memang diperlukan, seharusnya tinggal penambahan kapasitas saja. Dan terakhir, kami rasa bukan hanya di Binuangeun yang butuh pabrik es, wilayah lain seperti Bayah juga butuh," tutupnya.
Untuk diketahui, Aktifis Banten selatan fokus menyoroti teknis proyek pembangunan di Binuangeun, seperti kualitas material dan kualitas pembangunan, dari beberapa papan informasi di lapangan, beberapa paket pengerjaan di Binuangeun diantaranya. Pembangunan Docking tahap 2, anggaran Rp 660 jutaan dengan pelaksana CV Permana Anugerah.
Pembangunan kios pelabuhan, anggaran Rp 922 jutaan dengan pelaksana CV Bulan Sabit. Revitalisasi jalan pelabuhan, anggaran Rp 340 jutaan dengan pelaksana CV Sintesa Narajaya, dan yang cukup fantastis, pembangunan pabrik es anggaran Rp 4,8 miliar dengan pelaksana CV Golden Perkasa. Beberapa paket pengerjaan tersebut digelontorkan dari APBD Provinsi Banten TA 2022 melalui DKP Provinsi Banten.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait