Dikatakan Agus ketika hari itu juga ibu korban yang berada di rumah dijemput oleh Polsek Panimbang untuk ke Polres Pandeglang. Ia baru mengetahui korban meninggal dari ibu korban yang datang ke Polres.
"(Ibunya) Diantar sama Polsek Panimbang ke Polres datang di situ, lalu polisi menjelaskan bahwa anak ibu itu bunuh diri gantung diri," katanya.
Ia melanjutkan, sebelum korban tewas, setiap harinya korban selalu meminta uang kepada keluarganya sembari menangis seperti mengalami tekanan (bullying) di dalam ruang tahanan Polres Pandeglang.
"Jadi anak itu pas waktu di sel terus-terusan minta uang setiap hari nangis-nangis katanya punya hutang disini sedangkan kan enggak ada jajanan di dalam, pokoknya kalau enggak ngasih uang enggak tahu nasib aa disini, sempat nge-sms bunda (ibunya) aa nitip jasad aja mungkin udah enggak kuat," ujarnya.
Keluarga korban Agus yang tidak yakin bahwa korban bunuh diri itu kemudian meminta penjelasan kepada pihak kepolisian Polres Pandeglang, ia juga meminta bukti rekaman CCTV. Namun polisi tidak bisa memberikan keterangan yang tidak jelas.
"Kita menanyakan mana buktinya gantung diri atau fotonya ada dokumen atau CCTV, kan harusnya ada buktinya, ditanya sama keluarga itu, malah jawabnya ke mana-mana," tuturnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait