JAKARTA, iNewsBanten- Berkendara adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh banyak orang. Namun, di balik rutinitas ini, seringkali tersembunyi bahaya akibat kegagalan mengendalikan emosi saat berkendara. Emosi yang tidak terkendali dapat menyebabkan perilaku berbahaya di jalan, berpotensi mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di jalan, penting untuk belajar mengontrol emosi saat berkendara. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi emosi dengan bijaksana:
Kecelakaan Pajero Sport vs Bus PO Haryanto diduga akibat supir kehilangan konsentrasi. Belajar dari masalah ini, memang menjaga konsentrasi itu penting.
Direktur Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyebut menjaga konsentrasi saat berkendara itu sangat penting. Pengemudi disarankan menjaga waktu berkendara demi menghindari risiko kecelakaan.
Idealnya itu 3 jam. Jadi pada satu jam pertama menyetir itu konsentrasi kita berkurang 25 persen, dua jam berikutnya berkurang lagi 25 persen, dan pada jam ketiga berkurang lagi 25 persen. Sangat berbahaya jika melanjutkan perjalanan,” kata Sony.
Sony menjelaskan, tanda pengemudi sudah kekurangan konsentrasinya yakni kecepatan tidak teratur dan kendaraan yang kerap keluar jalur. Dia menegaskan meski fisik terlihat bugar, konsentrasi sudah sangat menurun dan tubuh bisa dikendalikan alam bawah sadar.
"Setelah 3 jam berkendara disarankan untuk beristirahat di rest area atau pon bensin terdekat. Setidaknya beristirahat 15 sampai 30 menit untuk meregangkan tubuh. Ini juga bisa berguna untuk menghilangkan rasa jenuh setelah sekian jam berada di dalam mobil,” ujar Sony.
Berdasarkan hasil kajian ilmiah, tubuh manusia membutuhkan waktu untuk memulihkan konsentrasi dan daya refleks. Ini diperlukan untuk menghindar dari risiko kecelakaan karena kelelahan atau gangguan microsleep.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
