Topan juga melanjutkan kondisi ini yang melahirkan kejenuhan dalam demokrasi Indonesia, bukan jenuh karena jarak pemilihan. Pesta demokrasi di Indonesia selalu saja diwarnai prilaku ini. Apalagi ada dugaan dalam Pilkada kali ini Pejabat Daerah, TNI/Polri ikut terlibat memenangkan salah satu paslon.
"Karakteristik (politik uang) ini merupakan roh dari demokrasi kapitalis. Di satu sisi lagi, rakyat yang sudah terlalu lama dikecewakan sehingga menjadi apatis, skeptis dan pesimis. Suasana Ini yang menciptakan kejenuhan demokrasi di Indonesia," tambahnya.
Selain itu, Topan menegaskan nilai-nilai ideal demokrasi Indonesia harus kembali diletakkan pada wilayah demokrasi kerakyatan yang berjarak pada demokrasi liberal-kapitalis.
"Demokrasi kerakyatan tentu akan menyentuh nilai kolektif, kesetaraan dan kemanusiaan," tegas Topan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait