Pada insiden pertama, korban merasa takut untuk melapor, sehingga pencabulan terus berulang hingga akhirnya ia menceritakannya kepada ibunya.
"Pada kejadian terakhir, pelaku melakukan pelecehan terhadap korban saat dia tidur. Korban berteriak dan pelaku melarikan diri," jelas Bryan.
Akibat peristiwa ini, korban mengalami trauma yang berat sehingga enggan berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang belum dikenal. Bryan menegaskan harapannya agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku.
"Kami berharap polisi dapat segera mengambil tindakan terhadap pelaku. Kami ingin ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak melakukan kejahatan serupa," ujarnya.
Bryan juga mencurigai bahwa pelaku mungkin menggunakan obat-obatan terlarang atau narkoba yang memicu keberaniannya untuk melakukan aksinya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait