Kenyataan ini terasa mencolok mengingat posisi yayasan yang berada di tengah kepungan perusahaan besar berskala nasional. Namun kedekatan lokasi seolah tidak sebanding dengan perhatian dari para pelaku industri terhadap pendidikan warga setempat.
“Dulu dari Pemkot Cilegon sempat ada bantuan, tapi dari industri-industri besar di sekitar kami belum pernah ada. Untuk kegiatan seperti pelepasan siswa masih ada yang bantu, tapi pembangunan ruang kelas belum pernah,” tambah Mufti.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
