“Kalau cuma buat makan aja susah, apalagi beli keperluan sekolah. Saya cuma bisa pungut biji cokelat dari kebun orang,” kata Rusmini.
Ia menyayangkan minimnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap anak-anak miskin yang ingin tetap sekolah. “Bantu dong, jangan cuma bilang sekolah gratis. Tapi di lapangan, kami tetap nggak mampu,” ujarnya kecewa.
Kisah Eni membuka fakta bahwa masih banyak anak di Banten yang tertinggal pendidikan akibat kemiskinan. Pemerintah daerah didesak untuk tidak tutup mata dan segera turun tangan agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap memiliki harapan untuk bersekolah.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
