“Saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel,” ujar Prabowo.
Ia menekankan bahwa hanya melalui solusi dua negara, perdamaian yang sejati dapat terwujud tanpa kebencian maupun kecurigaan antarbangsa.
“Dua keturunan Nabi Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, perdamaian, dan harmoni. Semua agama harus hidup sebagai satu keluarga manusia. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi ini,” tegasnya.
Pernyataan ini langsung disambut tepuk tangan meriah dari para delegasi, bahkan beberapa kali disertai standing ovation.
Prabowo juga memaparkan pencapaian Indonesia di bidang ketahanan pangan. Ia menyebut cadangan beras nasional mencapai 4 juta ton, tertinggi dalam sejarah Indonesia.
“Indonesia kini mampu swasembada beras dan sedang membangun rantai pasok pangan yang tangguh. Kami juga berinvestasi dalam smart agriculture untuk memastikan ketahanan pangan,” jelasnya.
Selain itu, Prabowo memaparkan rencana pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) sepanjang 480 km sebagai langkah konkret mengatasi perubahan iklim (climate change). “Mungkin butuh waktu 20 tahun. Tapi, kita tidak punya pilihan lain. Kita harus mulai sekarang,” tegas Prabowo
Pidato Prabowo penuh emosi dan semangat, terlihat dari delapan kali hentakan tangannya ke meja mimbar yang menggema di ruang sidang PBB.
Saat berbicara tentang pahitnya penjajahan yang pernah dialami Indonesia.
Ketika membahas perjuangan rakyat Indonesia mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan.
Saat memamerkan kontribusi Indonesia sebagai penyumbang terbesar Pasukan Perdamaian PBB.
Menegaskan tujuan Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan dan menjadi pusat solusi global.
Ketika menyebut semakin banyak negara yang mengakui kemerdekaan Palestina.
Saat kembali menekankan dukungan Indonesia terhadap two state solution.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
