iNewsBanten - Pemisahan BTN Syariah dari induknya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), masih digodok Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham. Usai pemisahan, BTN Syariah akan digabungkan (merger) dengan bank syariah lain yang dinilai potensial dan strategis.
Salah satu bank syariah yang akan di-merger-kan dengan BTN Syariah adalah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BBMI). Aksi korporasi itu ditargetkan rampung pada Maret 2024.
“Bukan BTN-nya (merger), di bank syariah (unit usaha), jangan salah, gak pernah seperti itu. Yang ada BTN Syariah di-spin off, dia akan cari bank lain yang menarik untuk jadi syariah,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat ditemui wartawan, Senin (22/1/2024).
Menurutnya, penggabungan antara BTN Syariah dan Bank Muamalat menjadikan Kementerian BUMN memiliki dua bank syariah, satu bank lainnya adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, (BSI).
“BTN punya cara sendiri nanti, artinya dia punya langkah sendiri bisa aja, nanti BUMN punya bank syariah dua boleh kan! Bisa satu juga, bank konvensional kita punya empat,” paparnya.
Editor : Mahesa Apriandi