get app
inews
Aa Text
Read Next : Bank Indonesia dengan Polisi Bersinergi Ungkap Uang Palsu Rp 22 Miliar!

Isu Merger Bank Muamalat Dan BTN Syariah, Apakah ini Salah Satu dari Strategi BUMN?

Senin, 22 Januari 2024 | 17:39 WIB
header img
Bank Muamalat (doc istimewa)

iNewsBanten - Pemisahan BTN Syariah dari induknya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), masih digodok Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham. Usai pemisahan, BTN Syariah akan digabungkan (merger) dengan bank syariah lain yang dinilai potensial dan strategis.

Salah satu bank syariah yang akan di-merger-kan dengan BTN Syariah adalah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BBMI). Aksi korporasi itu ditargetkan rampung pada Maret 2024.

“Bukan BTN-nya (merger), di bank syariah (unit usaha), jangan salah, gak pernah seperti itu. Yang ada BTN Syariah di-spin off, dia akan cari bank lain yang menarik untuk jadi syariah,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat ditemui wartawan, Senin (22/1/2024).

Menurutnya, penggabungan antara BTN Syariah dan Bank Muamalat menjadikan Kementerian BUMN memiliki dua bank syariah, satu bank lainnya adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, (BSI).

“BTN punya cara sendiri nanti, artinya dia punya langkah sendiri bisa aja, nanti BUMN punya bank syariah dua boleh kan! Bisa satu juga, bank konvensional kita punya empat,” paparnya.

Arya memandang potensi pasar syariah di dalam negeri sangat besar. Sehingga, opsi BUMN memiliki dua bank syariah bisa saja dilakukan.

Kementerian BUMN, lanjut dia, sudah memiliki strategi jitu di balik merger kedua bank syariah tersebut, termasuk potensi pasar yang bakal ditargetkan.

“Masa nggak boleh dua? biar seru, bisa aja kan bank syariah ada dua, potensinya kan besar. (Mau menyasar ke mana atau bisnis lain dengan BTN Syariah)? Nanti pasti ada, tenang aja, udah ada semua, gak mungkin lah kita bikin, ngak ada strateginya,” lanjut Arya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2023 lalu mengaku belum menerima proposal merger BTN Syariah dan Bank Muamalat Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, setelah ada keputusan dari Menteri BUMN Erick Thohir, proposal terkait merger belum masuk ke OJK.

"(Proposal) belum, tentu ini masih persoalan teknis, masih dibicarakan, untuk supaya pricing dan macam-macam itu," kata Dian kepada awak media di gedung BEI beberapa waktu lalu.

Meski begitu, Dian memastikan pihak BTN Syariah dan Bank Muamalat sudah berbincang dengan OJK terkait aksi korporasi yang dimaksud.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut