"Kalau hujan itu banyak sampah menumpuk di 3 pintu air itu. jadi harus ada petugas yang memantau, kalau sampah sudah menumpuk ya harus segera dibersihkan, kalau mengandalkan masyarakat gak mungkin memantau terus, itu yang kami harapkan, karena dengan banyaknya sampah menghambat arus air" ucapnya.
Mulyadi juga meminta kepada masyarakat di wilayahnya harus rutin mengadakan gotong royong terutama dalam membersihkan saluran air Drainase.
"Saya tentu mengajak masyarakat harus rutin dan kompak bergoyang-royong terutama dalam membersihkan saluran air," harapnya.
Sementara Camat Jombang Burhanudin yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa dari 5 Kelurahan di Kecamatan Jombang masih terfokus pada usulan Infrastruktur, termasuk perbaikan rumah tidak layak huni atau RTLH.
"Prioritasnya 'tata drainase dan Rutilahu,' infrastruktur masih menjadi usulan warga Kecamatan Jombang, termasuk perbaikan jalan lingkungan, dari Musrenbangkel ini akan kembali dibahas di Musren tingkat Kecamatan" terangnya.
Diketahui program pembangunan di tingkat lingkungan ini melalui dana Salira 100 juta Per RW akan dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang telah terbentuk di Kelurahan masing - masing, pada tahun ini terdapat Ketua Pokmas yang baru terpilih di 4 Kelurahan se Kecamatan Jombang., diantaranya Kelurahan Sukmajaya, Gedong Dalam, Jombang Wetan dan Panggungrawi.
"Berharap kepada Ketua Pokmas yang baru terpilih bisa lebih baik, baik dalam berkomunikasi, baik dalam pelaksanaan, termasuk memberdayakan masyarakat," pinta Burhanudin
Musrenbangkel yang dihadiri sejumlah pihak tersebut seperti ketua RT dan RW, dikatakan Juju Junaedi Ketua Pokmas Kelurahan Masigit bahwa usulan prioritas warga masih seputar 'Drainase, Rutilahu, Paving block, Taman Bermain Anak, PJU dan Balai Warga.'
Editor : Mahesa Apriandi