"Saya yakini kasus Jiwasraya dan kasus Asabri, ini baru dua kasus yang terungkap, saya yakin banyak kasus-kasus lain yang belum terbuka, karena tadi, loophole masih terlalu besar. Seperti tadi mengenai asuransi dana pensiun," kata Erick Thohir.
Mantan Bos Inter Milan itu memang wanti-wanti agar tidak terjadi lagi praktik korupsi dana pensiun BUMN. Dia memastikan perbaikan ekosistem dapen BUMN terus diperbaiki.
Salah satunya dengan menggodok penerapan good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.
Erick mengaku terus mengawal dapen BUMN dengan melakukan 'bersih-bersih' terhadap tindak pidana korupsi atau hal-hal yang melanggar hukum. Upaya ini dilakukan hingga periodisasi atau kepemimpinannya di Kementerian BUMN berakhir.
"Saya titip ke Direksi, program 1 tahun ini saya bersama Wamen adalah bersih-bersih dana pensiun. Ini sebagai tanggung jawab kita hari ini dan masa depan karena semua yang ada di sini akan pensiun," tutur Erick Thohir.
Tercatat ada 65 persen dana pensiun BUMN bermasalah. Hanya 35 persen BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.
Artikel ini pernah tayang di iNews id.
https://www.inews.id/Finance/Bisnis/dana-pensiun-bumn-rawan-dikorupsi-ini-3-biang-keroknya
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait