Raden menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Kamis (10/12/2021). saat korban hendak membeli mobil, "Kejadian itu terjadi pada 10 Desember 2021, saat korban hendak membeli mobil kemudian oleh tersangka korban ditawari satu unit mobil setelah memeriksa fisik mobil, korban tertarik dan bersedia membeli mobil tersebut," ujar Raden.
Setelah korban bersedia membeli mobil tersebut, korban memberikan uang awal sebelum penyerahan surat-surat mobil, "Harga yang disepakati adalah Rp91.000.000, korban kemudian memberikan uang Rp50.000.000 kepada tersangka, kepada korban tersangka beralasan akan menyerahkan BPKB mobil apabila pembayaran sudah lunas, selang beberapa waktu korban melunasi pembayaran mobil tersebut," ujar Raden.
Raden menjelaskan setelah korban melunasi uang pembelian, tersangka beralasan surat mobil masih di Bank, "Setelah pelunasan selesai namun tersangka beralasan BPKB mobil masih di bank, dan meminta waktu sebulan untuk membereskan," ucap Raden.
Setelah melewati batas perjanjian kendaraan belum diserahkan kepada korban, "Sudah lewat sebulan BPKB kendaraan tidak kunjung diserahkan bahkan, belakangan diketahui mobil yang dijual tersangka adalah mobil kreditan dan korban pun melayangkan hingga 3 kali somasi. Namun tidak direspons tersangka oleh karena itu korban melaporkan kejadian itu ke Polresta Tangerang. Dan setelah diselidiki, dan cukup alat bukti, tersangka ditangkap," terang Romdhon.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka dijerat Pasal 372 dan/atau 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
Editor : Mahesa Apriandi